Ny. Sujatinah Elvis Tabuni: Perempuan Puncak Berperan Besar Bagi Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan Keluarga

ILAGA —Bunda PAUD Kabupaten Puncak Ny. Sujatinah Elvis Tabuni menegaskan, peran perempuan Mama-Mama Papua di Kabupaten Puncak sangat besar dalam membangun ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dalam keluarganya.
“Hari ini adalah hari yang besar bukan hanya karena banyak pengurus dikukuhkan, tetapi karena tiga pilar penting pembangunan keluarga dan masyarakat hadir bersama dalam satu ruangan. Dekranasda sebagai penggerak ekonomi kreatif dan kerajinan Mama-Mama Papua, Posyandu sebagai penopang kesehatan balita, ibu hamil, dan keluarga, dan PAUD sebagai fondasi pendidikan awal bagi anak-anak masa depan Puncak,” kata Sujatinah dalam sambutan pada acara pengukuhan dirinya sebagai Bunda PAUD, Ketua Dekranasda, dan Ketua TP Posyandu Puncak di Aula Negelar, Kota Ilaga, Sabtu, 6 Desember 2025.
Menurut Sujatinah, ketiga lembaga ini berbeda tugas, tetapi tujuannya membangun masyarakat Kabupaten Puncak dari akar terdalam, dari keluarga, dari kampung, dari mama-mama, dan dari anak-anak.
Kepada pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), ia menegaskan bahwa organisasi ini bukan hanya wadah kerajinan, tetapi tempat di mana identitas dan harga diri mama-mama papua ditinggikan. Mama-Mama Puncak memiliki tangan yang kuat untuk berkebun, tetapi juga tangan yang indah untuk menenun, merajut dan membuat kerajinan-kerajinan. Dan itu tidak sekadar produk, tetapi sebuah karya bernilai budaya tinggi, cerita adat, cerita keluarga, dan cerita tanah ini yang penuh harapan.

“Saya berharap pengurus dekranasda dapat membina mama-mama pengrajin, membuka ruang pemasaran. Mengangkat kerajinan khas puncak, dan menjadikan kreativitas mama-mama sebagai sumber ekonomi keluarga. Karena ketika mama-mama mandiri, keluarga menjadi lebih kuat,” pesan Sujatinah.
Kepada Pengurus Posyandu, Sujatinah ingin ada komitmen dan dedikasi. Sebab menjaga anak sama dengan menjaga Tanah Puncak. Posyandu adalah benteng benteng pertama kesehatan keluarga. Di sinilah bayi ditimbang, ibu hamil dibimbing. Dan keluarga diberi edukasi. Di puncak, jalan boleh jauh, cuaca boleh dingin, tapi Pposyandu tidak boleh berhenti.
“Saya berharap para kader posyandu, datang ke kampung-kampung, aktif mengajak orang tua, memperhatikan gizi anak, dan memastikan tidak ada balita luput dari pelayanan. Ingat, dalam adat Puncak, anak adalah warisan marga dan penjaga masa depan. Jaga kesehatan anak berarti menjaga masa depan tanah ini,” tuturnya.
Sementara kepada pengurus PAUD, Sujatinah bepesan untuk menanamkan iman, moral, dan kasih kepada generasi Puncak sejak usia dini. PAUD ibarat tanah subur tempat benih karakter ditanam, dan guru-guru PAUD adalah mama kedua bagi anak-anak.
“Saya berharap PAUD di Puncak memberi pendidikan yang ramah anak, menanamkan nilai agama dan adat, membangun karakter yang baik, dan menciptakan suasana belajar yang penuh kasih. Anak-anak ini akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan. Pemimpin gereja, pemimpin pemerintahan, pemimpin adat, dan pemimpin keluarga. Dan masa depan mereka itu dimulai dari pelayanan PAUD yang berkualitas,” bilangnya.
Pada kesempatan ini, Sujatinah juga mengatakan, TP-PKK Kabupaten Puncak telah resmi menetapkan Kampung Kago sebagai kampung percontohan dalam pelaksanaan program tahun 2026. Mengapa Kampung Kago, karena ada keterlibatan mama-mama dan kader yang aktif. Ada kesiapan kampung-kampung untuk bergerak bersama. Dan karena Kampung Kago telah menunjukkan bahwa kerja gotong royong bisa menjadi budaya yang hidup.
“Harapan saya, Kampung Kago menjadi “obor puncak”, menjadi contoh yang memberi cahaya bagi kampung-kampung lain bahwa perubahan itu bisa dimulai dari satu kampung, lalu merambat ke seluruh wilayah. Jika kago berhasil, maka kita yakin Ilaga, Gome, Sinak, Wangbe dan lainnya dapat bangkit dengan kekuatan yang sama,” tegas Sujatinah.
Pada momen itu, Ny. Sujatinah Elvis Tabuni juga melantik sejumlah pengurus Dekranasda periode 2025-2030. (Diskominfo Puncak/GMR)